Senin, 30 Januari 2012

Terasa Dekat Walaupun Jauh....


What I want is only you
You’re the only one
What I want is to be yours

CINTA bukan lembaran puisi…. tetapi KATA HATI……
Bukan pula rangkaian bunga…… melainkan UNTAIAN DO’A
Kutitip rindu ini walau lewat KATA-KATA…..
Kata-kata akan bermakna kalau datang DENGAN RASA…
Tulisan juga akan berarti, kalau datang DARI HATI….

Tapi ternyata semua ini seakan tidak berarti
Kukira dia punya rasa yang sama….
Seperti yang aku rasa tentang dia….
Bagiku…terasa  dekat walaupun jauh….

Wallahu a'lam bisshowab 

Kuharap kamu baik-baik saja….



Maafin aku ya…aku tak bermaksud untuk melukai hatimu….
Aku tak berniat untuk mengecewakan perasaanmu…
Bagiku hal ini sangatlah  menyakitkan…sungguh..aku tak mengharap hal ini terjadi…..
 Tapi mungkin semua  ini akan lebih baik….dari pada ada cinta…yg diungkap…tapi rasa kecewa yg didapat
Rasanya akan lebih nyaman…kalo hubungan kita hanya sebatas sahabat…kita bisa bicara bebas…lepas…dan tanpa batas…
Aku juga mungkin tidak akan begitu kecewa..kalau ada tulisanku yg tidak kau balas…. tak akan cemburu bila membaca tulisan i love you  untuk teman fb mu.

Aku yakin kamu orang yg kuat…tegar…dan mampu menghapi rasa kecewa dengan lapang dada….
Aku  hanya tak ingin membuyarkan konsentrasi belajarmu dengan hal-hal yg gak penting…..aku tak mengharap hal itu terjadi pada dirimu…dan pada diriku juga tentunya….

Aku hanya berharap…kamu masih mau menjadikan aku sebagai sahabat…. dan kuharap  saat ini kamu baik-baik saja..



Minggu, 29 Januari 2012

Kutitip jejakku dihatimu…



Satu x 24 jam telah berlalu….
Tapi kamu masih tetap diam membisu…
Atau mungkin kamu sudah tak mau lagi bicara dengan ku….?
Andai kamu mau mengatakan kesalahanku apa….
Andai kamu mau bicara jujur padaku….
Andai aku tahu…semuanya karena kesalahanku…
Tapi kenapa kamu tidak berterus terang saja pada ku…?

Apakah mungkin karena lagu…ijinkan aku untuk selingkuh… ?
Kalau soal itu…hanyalah candaanku saja….
Semula memang sekedar ingin tau….
Apakah kamu punya rasa cemburu…?
Tapi ternyata…kamu Cuma bilang….itu adalah hak ku…!

Walau kita belum pernah saling ketemu….
Aku hanya ingin cintaku tetap satu….
Hanya untuk mu….
Dan akupun Cuma berharap…cintamu juga satu..
Hanya untuk ku….

Maafkan aku yg telah berburuk sangka padamu…
Aku menganggap bahwa kau telah menduakan aku…
Tapi ..ya sudahlah…semua itu kini telah berlalu…
Aku lelah minta maaf terus padamu…
Dan mungkin kamu juga bosan dengan permintaan maafku…
Kini aku hanya titip jejakku dihatimu…
Dan tetap akan kusimpan..jejakmu dihatiku…

Terima kasih kau sempat mengisi lembaran hatiku…
Aku bahagia…walau cuma sesaat…
Aku masih berharap…suatu saat..pintu hatimu masih terbuka untukku.

Sabtu, 28 Januari 2012

Aku Rindu Sosok Itu


Disaat aku sedang berusaha dan memcoba untuk setia pada satu nama….berharga didepan satu cinta dengan mengabdi pada satu hati…..dan memberikan cinta dengan setulus hatiku…..
Ternyata yang kudapat hanyalah rasa kecewa…..

Oh..Tuhan..apakah ini merupakan balasan dari apa yang pernah aku lakukan….’dulu’…..
Ataukah ini sebuah ujian…sebagai jawaban untuk keteguhan hatiku..?

Tuhan…dimanakah bisa kutemui satunya kata dan perbuatan…jujurnya ucapan dan kenyataan…?
Bisakah aku mendapatkannya disini..? dialam maya ini…?. Ataukah hal itu tidak berlaku disini..?

Aku rindu sosok itu… aku ingin sekali  bisa meraih dan memilikinya….dimanapun ia berada…nyata maupun maya..!! Adakah….?

Wallahu a’lam bish-shawabi
"dan Hanya ALLAH yang Maha Mengetahui"

Jumat, 20 Januari 2012

‘k4mUs 4lAy



Rumah : Humz, Hozz, Uz ……..(Hozz..hozz.capek abis lari2)
Aja : Ja, Ajj ………(Ajj  bacanya apa ya?)
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang …….(Lama-lama jadi eyang)
Boleh : Leh
Baru : Ru…… (Ru??? Apaan tuh?)
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz, Yua, Ea…(sering dijumpai diTKP facebook)
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum,lomz
Cape : Cppe, Cpeg ………(Tapee dee..)
habis: abizzz
Kan : Khan, Kant, Kanz……. (Shah Rukh Khan???)
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckeppz
Keren : Krenz, Krent, Kyeent…. (makin parah)
Kurang : Krang, Krank,ckalank …(Crank? Tambah ngga ngerti daaah…)
Tau : Taw, Tawh, Tw
Bokep : Bokebb
Dulu : Duluw ………(Dulux aja biar bisa ngecat kostku)
Sempat : S4 (S1, S2, S3, pinter bgt ampe S4, ^_^)
Ini : Iniyh, Nc,nech…. (apa hbungannya “ini” ama “Nc”?? WTF)
Ketawa : xixixi, haghaghag,, wkowkowkwo …(bacanya apa coba tolong jelaskan, kan susah dibaca)
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gx
Hai : Ui                (Apaan Ui? Universitas Indonesia?)
SMS : ZMZ, XMX, MZ (oh god…ngga ngerti dah)
Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi (Gigi Loe dah)
Apa : Pa, PPa,pha (PPa ??? Mamanya mana???)
Tapi : PPi (sama aja kaya yang diatas, asem)
Sih : Siech, Sieyh, Ciyh,cehh (nggak sekalian aja Syekh Puji)
Dong : Dumz, Dum (apa Dum-dum?)
Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
Halo : Alow (menurut kalian, apakah kita teletubbies? Berpelukaaaan..)
Sayang : Saiank, Saiang, chaiank,taiankk (masih bs diterima dah)
Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw (pacul kaleee…)
Khusus : Khuzuz (Cuma diganti “z” doang)
Kalian : Klianz (klien kale…)
Add : Et, Ett (biasanya minta di add facebooknya)
Banget : Bangedh, Beud, Beut (sekalian aja baut sama obengnya)
Misalnya : jadi misalna, misal’a, misal.a (halah…)
Imut : Imoetz, Mutz, muetzz,moetz (ngemut kaleee??)
Loh : Loch, Lochkz, Lochx (ini yg buat aq jijay..)
Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
Salam : Lam (Lam..Lam..Lambemu)
Kenal : Nal (buset irit karakter banget)
Buat : Wat, Wad (Wat the fuck aja sekalian)
Cewek : Cwekz
Cowok : Cwokz
Karena/Soalnya : Coz, Cz (bhsa inggris yg disalahgunakan)
Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg (Oh God….)
Punya : Pya, P’y (kyk nama tetanggaku si Pia deh)
Pasti : Pzt, pzty
Anak : Nax, Anx, Naq
Cuekin : Cuxin (ngga jelas…)
Curhat : Cvrht (ini bahasa rusia apa?)
Terus : Rus, Tyuz, Tyz (Aarrghhh…!!!)
Tiap : Tyap
Kalau : Kaluw, Klw, Low (oh maann…)
Setiap : Styp
Main : Men (mens skalian, kyk dtng bulan aja)
Paling : Plink, P’ling
Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
Makan : Mumz, Mamz, mamam (ini mah spupuku umur 2th sering ngomong gtu)
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
Lupa : Lupz (kok bisa jd Lupz? Darimana??)
Udah : Dagh, Uwdach
Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh (berbahasa Indonesialah dgn baik dan benar teman)
Aku : Akyu, Akuwh, Akku, (Asem)
Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv (itu bacanya mulut harus dimonyong-monyongin ya?)
Sorry : Cowwyy, Sowry,cowly yach (WTF!!!)
Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa (SPA?? Perawatan tubuh, mau dong..)
Kakak : Kakagg


Senin, 02 Januari 2012

Kesepian

Posted by Picasa

Pesan buat Calon Penulis Tesis,Skripsi,Makalah Artikel dll. : Jauhi Bahasa aL4Y



Sekali lagi aku merasa perlu menulis tentang bahasa alay. Maaf kalau kali ini aku terpaksa bertampang galak.

Selalu ada saja yang mengirim pesan berbahasa alay padaku. Melihatnya saja sudah kesal. Mau kuabaikan nggak enak ---karena aku si pengirim berniat baik--, tapi mau membalas juga susah. Gimana nggak susah, membacanya saja sudah pening kepala ini.

Yang membuatku lebih prihatin adalah beberapa ‘penutur’ bahasa alay ini mengaku pengin jadi penulis. Glekh. Serius nih?

Seandainya aku seorang editor dan seorang penulis mengirim naskah padaku disertai dengan pesan pengantar: Qq Ken, aq kiRim cer penQ, tlg diBca en dMu4at eeaaa.

Boro-boro deh kubaca cerpennya, baca pesannya sampai tamat pun sudah bagus. Nggak peduli cerpennya ditulis dengan bahasa EYD yang sempurna, kalau pengantarnya superalay, saya akan melabeli bahwa si penulis memang tidak cakap berbahasa dan kemungkinan besar cerpennya acak adut.

Itu seperti seorang pengin jadi penerjemah waktu melamar pekerjaan, dia menggunakan bahasa Inggris yang kacau balau. Atau seperti orang yang pengin jadi penyiar, tapi waktu tes wawancara, bicara tergagap-gagap.

Benar, setiap generasi muda punya bahasa ‘keren’ sendiri. Dulu ada bahasa prokem, bahasa slang dan bahasa ‘gaul’. Bahasa ini berganti di tiap generasi. Ini nggak lepas dari sifat anak muda yang selalu pengin beda dan pengin eksis.

Dulu pada tahun 80an, yang keren adalah bahasa “lupus” kayak memble, kece, doi, doski, ogut, bokap, nyokap. Pada tahun 90an, mulailah ada bahasa yang ke-inggris-inggrisan kayak cutesweet, dan sebagainya. Tahun 2000an bahasa gaul mencapai perkembangan pesat, ada bahasa ‘bencong’ seperti lekong, akika, mawar, tinta; bahasa sok imut/sok cedal seperti lutuna dan co cuitt, dan .....BAHASA ALAY.

Lalu apa bedanya bahasa alay dengan bahasa anak muda lainnya? Bahasa alay adalah bahasa ‘gaul’ yang sudah melewati batas. Dengan ejaan angka dan huruf yang dicampur, plus huruf kapital dan huruf kecil yang dipakai berselang-seling serta vokal dan konsonan yang  inkonsistensinya yang sangat tinggi, bahasa ini sudah merusak tatanan bahasa secara umum. Tidak hanya mengganti sebuah kata, tapi juga ‘mengganti’ ejaan dan tanda baca.

Teman-teman, camkan ini baik-baik. Bila kalian pengin jadi penulis, bahasa alay adalah BAHASA TERLARANG buat kalian. Di mana pun itu, baik di FB, di SMS, apalagi di cerpen/ novel kalian. Inilah alasannya:

  1. Editor adalah pemuja bahasa “sempurna”
      Editor adalah orang yang menentukan apakah naskahmu akan ditebitkan atau tidak. Nah, para editor ini adalah pemuja bahasa ‘sempurna’. Merekalah yang bertugas membetulkan kesalahan kata, kesalahan eja, dan sebagainya.

      Jadi boleh dong aku tulis cerpenku seadanya, kan nanti dibetulin juga sama editor.

      Salah! Bayangin, kalau ada dua cerpen yang ceritanya sama-sama oke, tapi yang satu tata bahasanya nyaris sempurna, sementara yang lainnya acak adut, mana kira-kira yang dipilih editor? Yang nyaris sempurna dong. Itu membuat kerjaannya lebih enteng.

      Salah seorang editor di penerbit ternama pernah berkata, “Bisa saja naskah yang tata bahasanya jelek itu ceritanya  bagus. Tapi seringkali naskah yang tata bahasanya kacau, ceritanya kacau juga.”

      Aku setuju. Biasanya teman-teman yang berbahasa alay ini, cerpennya juga tidak begitu bermutu.

      Coba lihat blog-blog atau FB penulis terkenal. Taruhan deh, kebanyakan mereka tidak menulis dengan bahasa alay!

      Kembali pada editor. Editor itu ibaratnya lihat titik koma yang keliru aja bisa frustrasi, apalagi lihat kata-kata seperti: eeank, s3la”MaT, atau bangedh’. Wa, bisa kebakaran tuh rambutnya.

  1. Bahasa alay sulit dimengerti
      Aku harus membaca berulang-ulang pesan alay sebelum mengerti maksudnya. Kadang aku bahkan nggak ngerti sama sekali. Bahasa alay kayak sandi, hanya saja sandi tak beraturan.

  1. Bahasa alay tidak konsisten.
      Untuk satu kata ‘ngga’ saja, ada beratus-ratus versi alay-nya: Gag, gak, gk, ga, g4k, ga’ ...terusin sendiri. Padahal sebuah karya tulis butuh konsistensi. Mana yang benar: memperhatikan atau memerhatikan? Ada dua pendapat mengenai hal ini dan sampai sekarang masih diperdebatkan. Nggak masalah kamu pilih salah satu, asalkan konsisten. Jika memilih 'memperhatikan', ya gunakan terus dari awal sampai akhir.

      Nah, kalau kata ‘sama-sama benar’ seperti itu aja butuh konsistensi, gimana dengan kata-kata lain yang  memang sudah punya ejaan baku?

  1. Bahasa alay adalah bahasa yang tidak sopan
      Kamu tidak akan ber ‘lo-gue’ pada gurumu bukan? Kamu juga nggak bakal pakai bahasa gaul bila bicara pada ayah ibumu. Ini perkara kesopanan. Tidak sopan menggunakan bahasa alay kepada orang-orang yang semestinya kamu hormati, seperti editor, penulis lain, atau pembacamu.

  1. Bahasa alay tidak bisa diterima oleh semua golongan
      Tidak semua orang bisa menerima bahasa alay. Jangankan orang-orang dewasa, remaja pun banyak yang anti-alay. Kalaupun mereka tidak anti, bisa jadi mereka tidak mengerti. Apa temanmu yang tinggal di pelosok mengenal bahasa ajaib ini? Aku pikir tidak.

      Penerbit ingin membuka pasar seluas-luasnya. Untuk itu mereka juga memilih bahasa yang diterima oleh sabanyak mungkin orang. Bahasa alay jelas tidak termasuk.

  1. Mengurangi ‘kredibilitas’ mu sebagai penulis yang baik.
      Sudah aku tulis tadi, penulis yang berbahasa alay ibarat penyiar yang bicara tergagap-gagap. Bila kamu berbahasa alay di facebook, itu sama saja mengumumkan bahwa kamu tidak ingin menjadi penulis yang serius. Penulis yang serius sangat peduli dengan bahasa dan ejaan. Penulis yang serius bisa membedakan 'di' yang dipisah atau disambung dengan kata berikutnya (dihati? atau di hati?).
     
      Meski kamu nggak pakai bahasa alay di cerpenmu, tapi bila wall-mu penuh bahasa alay, pembacamu bakal mundur. Itu kayak ditawari buku yang katanya bagus, tapi sampulnya aja berantakan.

      Jadi alih-alih memelintir jarimu dengan ejaan alay yang susah itu, pelajarilah aturan EYD. Buka kamus dan banyak-banyak membaca. Yang bener itu berfikir atau berpikir sih?

  1. Tanpa alay bukan berarti tulisan kita nggak bisa gaul.
“Aduh, kalau nggak pakai bahasa alay tulisan kita jadi kaku dong, nggak gaul, kayak karya ilmiah aja. Ngebosenin."

      Tidak boleh menggunakan bahasa alay bukan berarti kamu nggak bisa menggunakan bahasa informal. Kamu boleh menggunakan ragam bahasa informal/ santai dalam naskahmu. Kamu bisa menggunakan lo-gue, nggak, cute, atau kasihhhaaan deh, lo dalam naskahmu. Selama itu kamu tulis dengan ejaan standar yang mudah dimengerti, naskah kamu tetap bisa dinikmati oleh kawan-kawanmu. Tanpa mengerutkan kening.

            Selamat menjauhi bahasa alay.
Klub Sastra