Kecemasan
merupakan salah satu fenomena yang terjadi ketika mendekati UN. Kecemasan
adalah kondisi psikologis dan fisiologis siswa yang tidak menyenangkan yang
ditandai pikiran, perasaan, dan aktivitas fisik yang tidak terkendali dan
memicu timbulnya rasa cemas.
Teori Rawlin menyatakan, ’’
kecemasan merupakan suatu respons terhadap situasi yang penuh tekanan’’.
Maramis, 2005 menyebutkan,
gejala umum akibat seseorang dihinggapi rasa cemas adalah rasa khawatir,
gelisah, takut, dan waswas.
Dengan memahami faktor-faktor
pemicu timbulnya rasa cemas dan takut mendekati UN, dapat diambil
langkah-langkah konkret solusi pemecahannya.
Ada dua strategi yang dilakukan
secara kelembagaan di sekolah. Pertama, strategi umum pada level
kelembagaan/sekolah mengingat dampak negatifnya terhadap pencapaian
prestasi, hal yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi rasa cemas
sebagai berikut:
a. menciptakan iklim
pembelajaran yang kondusif dalam suasana yang menyenangkan, dialogis, dan
demokratis;
b. membangun dan mengembangkan dinamika
kelompok dalam pembelajaran, ada ’’sense of humor’’ atau ’’ice
breack’’ untuk membangun suasana yang komunikatif;
c) membangun budaya kolaborasi
dan sinergi dalam pembelajaran dan pembimbingan, menghindari reinforcement yang
negatif,
d) assessment yang objektif,
terbuka, dan ada balikan yang proporsional dan profesional,
e) terus dibangun dan
dibudayakan berpikir, bersikap, dan berbuat yang positif dalam pencapaian
target-target prestasi. Sedangkan strategi khusus adalah kegiatan yang khusus
dilakukan sebagai persiapan UN.
Berdasarkan analisis dan
pemetaan terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul setiap kali siswa
menghadapi UN, secara garis besar dapat diidentifikasi pada tiga aspek:
1) penguasaan standar kompetensi
lulusan per mata pelajaran yang dijabarkan ke dalam indikator-indikator SKL
mata pelajaran UN;
2) teknik pengisian, penggunaan
alat dan sarana dalam menjawab soal dengan lembar jawab komputer secara benar;
dan
3) kesiapan mental psikologis
yang menyangkut aspek rasa percaya diri, ketenangan, kenyamanan, dan keyakinan
akan kemampuannya dalam mengikuti UN.
Dalam bahasa sederhana tiga aspek tersebut
adalah aspek penguasaan materi soal UN, teknik menjawab soal dan mengerjakan
dengan LJK, dan rasa percaya diri dan ketenangan siswa saat melaksanakan UN.
Jika ketiga aspek ini dikuasai secara baik oleh siswa maka secara berangsur
rasa cemas dan takut akan berkurang dan berganti menjadi rasa percaya diri dan
siap ujian.
Ketika
berdasarkan data dan hasil analisis dirasakan siswa telah siap, dilakukan
kegiatan zikir dan doa untuk mengajarkan kepada siswa bahwa hasil akhir dari
apa yang kita siapkan dan kita kerjakan tetap Allah SWT adalah penentunya
keberhasilan kita. Ketiga langkah sebagai strategi mengatasi kecemasan dan rasa
takut siswa mengacu pada praktik pada 2011 sangat signifikan hasilnya. Siswa
makin percaya diri dan aktivitas persiapan UN-nya makin terarah dan efektif.
Rasa
cemas dan takut yang menghinggapi para siswa ternyata dapat diatasi dengan tiga
strategi kegiatan yang berkesinambungan dan terencana baik, yaitu program
penguatan, bimbingan, dan pemantapan. Ketiga strategi tersebut
implementasinya disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan yang terjadi di
sekolah masing-masing. Sekolah bertanggung jawab agar target kelulusan 100% dan
nilai tinggi dapat dicapai dengan baik.(*)
Hadapilah ujian dengan tenang dan santai.
Dengan sikap yang tenang dan santai, kita akan mudah menjalaninya. Kita akan
lebih mudah menyusun strategi yang tepat, lebih mudah konsentrasi dalam membaca
dan menjawab soal sehingga hasilnya pun memuaskan. Oleh karena itu janganlah
menganggap ujian nasional tersebut sebagai suatu beban melainkan sebuah
tantangan.
Percaya pada diri
sendiri adalah salah satu kunci sukses menghadapi kecemasan saat ujian
nasional. Hal ini penting karena kita sendiri yang menjalani ujian tersebut.
Meskipun terkadang banyak godaan seperti menyontek, meminta jawaban bahkan
membeli kunci jawaban UN, hal itu belum menjadi menjamin kita untuk lulus. Bisa
saja jawaban yang kita terima belum tentu benar. Atau mungkin kita ketahuan
menyontek oleh pengawas sehingga lembar jawaban kita diambil. Oleh karena itu
percayalah pada diri sendiri karena kita sendirilah yang menentukan
keberhasilan dan kegagalan dalam ujian tersebut. Yakinlah bahwa setiap kerja
keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Semoga bermanfaat dan selamat menempuh UN…. good luck
Tidak ada komentar:
Posting Komentar